Jumat, 16 November 2012

RANGO

Satu lagi film bagus dengan filosofi dalam. 
Di isi oleh salah satu bintang hollywood Jhonny Depp!
Rango, seekor bunglon yang terobsesi dalam dunia seni peran, berusaha sebaik-baiknya memerankan seorang petugas keamanan sebuah kampung kering. Peran yang dimainkan oleh Rango bukan dalam pentas, tetapi dalam dunia nyata.
Cerita bermula saat Rango yang merupakan bunglon peliharaan jatuh dari akuariumnya. Rango jatuh di tengah jalan raya yang kering. Saking keringnya, kulitnya langsung mengelupas (metafora sih). Tetapi itu baru awal perjalanannya. Rango yang berusaha menepi ke jalan, bertemu dengan trenggiling tua yang ternyata telah terlidas mobil di bagian perutnya. Trenggiling tersebut meminta tolong kepada Rango, dan akhirnya Rango menolongnya. Setelah menolong trenggiling tersebut, Rango meminta segelas air. Namun trenggiling tersebut menjawab agar Rango datang pada hari rabu dan mencari dirt (debu) yang merupakan nama sebuah perkampungan kecil di tengah gurun pasir yang kering teresebut.
Karena jawaban trenggiling tersebut tidak dimengerti oleh Rango, Rango memutuskan untuk menelusuri gurun pasir yang terlihat tidak berujung di cakrawala. Langsung saja, saat ditengah-tengah gurun, Rango yang kelelahan dan telah tertidur di gorong-gorong semalaman tiba-tiba terbangun dari mimpi dan bertemu sesosok kadal perempuan bernama Beans. Beans ternyata sedang mencari air untuk tanaman perkebunan ayahnya dan bersedia mengantar Rango ke kota Dirt.
Sebelum sampai di perkampungan Dirt, Rango diturunkan di tengah jalan. Tetapi akhirnya Rango tiba di kota Dirt. Rango langsung membual di tengah-tengah kota tersebut. Rango tidak sadar bahwa bualannya menjadi awal mula petualangannya mencari jati dirinya yang sebenarnya. Rango yang tidak sengaja melumpuhkan seekor burung elang, diangkat menjadi petugas keamanan kota tersebut oleh walikota Dirt.
Film ini sangat menarik untuk ditonton. Sentuhan animasi 3D yang canggih juga sudah enak di pandang mata. Dari segi cerita, film ini menyimpan nilai-nilai logis di kehidupan manusia. Manusia yang selalu ingin berperan tidak seperti dirinya, atau menjadi orang lain, seperti yang diperagakan oleh Rango, dan akhirnya sadar bahwa dia harus menjadi dirinya sendiri, tanpa menjadi orang lain. Sehingga setiap orang harus menjadi dirinya sendiri tanpa paksaan, ataupun tuntutan apapun. Karena menjadi diri sendiri adalah separuh dari kesuksesan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar