Minggu, 11 November 2012

Belajar Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Cahaya merupakan elemen yang paling penting dan sangat diperlukan dalam fotografi. Cahaya yang tepat akan memberikan 'soul' pada foto-foto Sobat, sedangkan jika salah dalam mengatur pencahayaan, bisa dipastikan akan menghancurkan hasil foto kalian. Fotografer pemula sering kali hanya terfokus pada subyek serta komposisi untuk menghasilkan foto yang bagus, padahal jika mereka sadar apa yang bisa dilakukan oleh cahaya maka foto-foto tersebut bisa mengalami peningkatan secara kualitas. Beberapa pendapat menyatakan bahwa untuk menilai kualitas sebuah hasil foto adalah dengan melihat bagaimana cahaya digunakan untuk menghasilkan foto tersebut.


Nirvana's not an emptiness...:)))  much better in original size (press L)


Untuk Melihat cahaya serta dampaknya terhadap frame kalian, setidaknya sobat harus melihat dan menilainya pada frame yang ada di viewvinder atau LCD kamera. Sobat harus melihat bagaimana cahaya berinteraksi dengan elemen-elemen yang ada di dalam frame. Apakah cahaya membuat subyek mudah dilihat, atau malah mengaburkannya? Apakah cahaya membuat pemandangan menjadi datar? Apakah cahaya yang datang terlalu keras dan cenderung tidak menarik? Apakah menurut sobat subyek akan tampak lebih bagus dengan sumber cahaya lain? Apakah cahaya tersebut lembut dan tersebar? atau apakah cerah serta intens? Apakah cahaya memiliki karakter hangat keemasan, atau bahkan mungkin memiliki warna yang tidak kalian inginkan? Lebih banyak Sobat mencoba memanfaatkan cahaya, maka lebih baik pula foto yang kalian hasilkan.

Lebih bagus cahaya maka potensi foto bagus akan semakin besar. Kualitas cahaya itu sendiri sangat beragam dari ketika matahari terbit di pagi hari sampai terbenam di sore hari. Awan yang bergerak cepat juga bisa merubah kualitas cahaya dari detik ke detik.

Green Bridge
Menikmati setiap jepretan pada subyek dengan berbagai karakter cahaya dan kemudidan melihat hasilnya adalah cara terbaik untuk mempelajari cahaya mana yang tepat bagi subyek foto kalian. Seperti yang kita ketahui semuanya bahwa salah satu keuntungan fotografi digital adalah kemudahan untuk me-review ulang foto-foto kita tanpa biaya tambahan dan pemrosesan, dan sobat bisa dengan mudah membandingkan hasil foto tersebut di LCD atau komputer. Satu hal yang patut diingat adalah cahaya bagus tidaklah konstan, terkadang Sobat harus menunggu momen yang pas untuk menghasilkan foto yang sempurna, atau kalian bisa saja kembali ketempat yang sama untuk memotret sebuah subyek, dikarenakan cahaya kurang bagus ketika pertama kali memotret di tempat tersebut.

 

Memotret saat Sinar Matahari bersinar terang

Cahaya langsung yang berasal dari matahari bisa membuat sebuah foto tampak sempurna atau bisa jadi terasa mengerikan ketika menerangi subyek foto kalian. Memotret dengan kondisi cahaya matahari yang terang sebagai sumber cahaya utama merupakan sebuah tantangan yang besar, mengingat cahaya matahari cenderung kuat. Bisa dipastikan karakter cahaya seperti ini akan menghasilkan foto yang buruk pada subyek apapun. Sinar matahari di siang hari bisa mencitakan kontras yang kuat dengan highlight yang sangat terang serta bayangan gelap. Satu kunci untuk memahami cahaya matahari disiang hari adalah dengan mengerti pentingnya bayangan. Bayangan di tempat yang tepat bisa menciptakan sebuah pemandangan yang kuat dan dramatis. Bayangan yang berada di tempat salah bisa mengakibatkan sebuah subyek atraktif menjadi jelek meskipun dengan komposisi terbaik sekalipun.

Aspek kunci dari sinar matahari siang hari adalah mereka memiliki arah yang sangat kuat. Hal ini berarti bahwa hanya dengan merubah sedikit saja posisi kamera akan memberikan cahaya baru, karena cahaya menerangi subyek dari angle berbeda berkaitan dengan posisi kamera. Dalam beberapa kasus hal tersebut cukup untuk merubah pencahayaan buruk menjadi bagus.

 

Memotretlah di tempat teduh untuk cahaya lebih lembut

Salah satu cara ketika berhadapan dengan cahaya matahari yang kuat di siang hari serta bayangan jelek adalah dengan mencari naungan bagi subyek foto kalian. naungan tersebut merupakan cahaya terbuka tanpa kontras dari cahaya matahari, dan ini berarti cahaya tidak menyebabkan bayangan yang jelas serta highlight. Arah cahaya akan membuah subyek foto Sobat menjadi terlihat lebih tiga dimensi.

Naungan atau tempat teduh ini biasanya berlaku khususnya bagi orang dan bunga. Sobat bisa dengan sengaja mencari subyek-subyek potret yang berada di bawah naungan teduh atau juga bisa menempatkan mereka di bawah naungan, atau jika memungkinan, Sobat bisa menaungi subyek itu sendiri. Mintalah orang lain berdiri untuk menghalangi sinar matahari, bisa juga sobat menggunakan jaket dan kursi untuk menciptakan naungan. Cobalah bereksperimen untuk membuat naungan bagi subyek foto kalian ketika memotret di siang hari yang cerah.

Pastikan Sobat mengatur white balance ke mode 'shade' pada kondisi seperti ini. 'Shade' mengandung banyak sekali unsur cahaya biru yang berasal dari langit, dimana kamera sering kali menonjolkan warna ini. Pengaturan white balance ini menghilangkan cahaya biru tersebut, dan pengaturan white balance 'Auto' seringkali tidak konsisten di tempat teduh.

 

Manfaatkan GOLDEN HOUR

Golden hour merupakan waktu ajaib ketika matahari ada di posisi rendah dekat dengan horizon dan memberikan cahaya yang memiliki karakter warna keemasan, hangat, tetapi hanya akan ada selama Satu jam atau kurang sebelum matahari terbenam. Meskipun sunrise dan sunset menawarkan karakter cahaya seperti ini, biasanya sunset atau matahari tenggelam lebih menawarkan cahaya yang lebih hangat serta mempesona.

Evening

Cahaya seperti ini merupakan cahaya klasik bagi para fotografer profesional yang bekerja di National Geographic atau para sinematografer di perfilman. Cahaya ini akan tampak bagus di hampir semua angle, tetapi cahaya yang kaya warna dan tonal terbaik seringkali datang ketika cahaya berada di samping atau menerangi subyek dari depan. Cahaya siang hari yang menerangi bagian depan pasti akan membuat subyek foto tidak menarik, sangat bertolak belakang dengan saat matahari hampir tenggelam

 

Kendalikan cahaya menggunakan REFLEKTOR

Salah satu aksesoris fotografi yang sangat membantu dan jauh dari kata mahal adalah reflektor. Sobat bisa menggunakan baik itu yang bewarna putih, atau putih abu-abu untuk memantulkan cahaya natural lembut ke permukaan subyek foto kalian. Reflektor bisa beralih fungsi untuk menghalangi cahaya, dan membuat naungan yang efektif untuk mengurangi intensitas cahaya serta kontras tinggi yang berasal dari cahaya langsung siang hari. Reflektor portable yang diperuntukan bagi aktifitas fotografi biasanya bisa dilipat sampai dengan sepertiga bagian dari ukuran maksimal ketika terbuka penuh. Reflektor biasanya ada dua sisi, satu sisi bewarna putih dan lainnya bisa bewarna perak, emas atau perunggu
Reflektor digunakan terutama untuk menambahkan cahaya ke wajah subyek pada fotografi portrait. Sobat selain untuk menambah bayangan bisa juga menggunakan reflektor untuk menambahkan tone warna yang hangat dengan menggunakan sisi warna emas. Reflektor dengan warna perak bisa digunakan pada subyek yang backlit dengan memantulkan lebih banyak cahaya ke dalam bayangan guna mengangkat lebih banyak detail subyek. Reflektor juga bisa digunakan bersama dengan flash serta cahaya yang lain.

 

FILL FLASH pada bayangan kasar

Cahaya terang matahari bisa menyebabkan cahaya kasar pada wajah, dengan bayangan gelap disekitar mata atau pinggiran topi. Satu solusi bisa dilakukan ketika menghadapi kondisi subyek yang seperti itu. Kamera digital saat ini memudahkan kalian untuk memaksa flash digunakan untuk mengisi bayangan kasar tersebut. Beberapa kamera bahkan memiliki fitur pengaturan "fill flash", tetapi yang harus sobat lakukan adalah menyalakan saat memotret, dan cahaya flash akan menerangi bayangan gelap tersebut serta mengangkat detail subyek lebih banyak lagi.

Teknik fotografi ini hanya berlaku pada subyek yang berada cukup dekat dengan kalian, meskipun itu juga tergantung dari berapa kuat cahaya flash yang dimiliki oleh kamera. Fill flash biasanya bekerja dengan baik pada jarak kurang dari 8 sampai 10 kaki. Fotografer profesional sering kali menggunakan aksesoris flash untuk menambah kekuatan flash untuk jarak yang lebih jauh. Fill flash membatasi penggunaan shutter speed.

 

Rubah arah cahaya dengan melepas flash dari kamera

Flash pada kamera juga memiliki keterbatasan, dan cenderung menghasilkan cahaya yang datar dengan bayangan dibelakang subyek, serta seringkali menghasilkan 'red-eye' pada subyek foto kalian. Sobat bisa menghindari masalah-masalah tersebut dengan melepas flash tersebut dari kamera kalian. Untuk DSLr ini berarti sobat harus menggunakan aksesoris flash tambahan seperti extention cable atau bisa juga menggunakan wireless.

Sobat tidak perlu meletakkan flash jauh dari kemera agar menghasilkan foto yangbagus, pegang flash dengan satu tangan di samping dan arahkan pada subyek, maka bayangan yang dihasilkan akan lebih atraktif dibandingkan cahaya flash dari depan. Sobat bisa juga mengarahkan flash pada tembok putih atau sebuah reflektor untuk membuat cahaya dari samping yang lebih soft.

 

Gunakan BOUNCE FLASH untuk pencahayaan di dalam ruangan

Cara lain untuk membuat cahaya lebih atraktif dari sebuah flash adalah dengan memantulkan cahaya tersebut ke dinding, atap, atau reflektor. Dengan memantulkan cahaya tersebut maka berarti cahaya akan tersebar, lebih lembut dan lebih tampak alami atau natural. Sobat membutuhkan sebuah flash yang bisa diarahkan ke dinding atau atap, sudah banyak beredar di pasaran flash yang bisa dirubah arah cahayanya, atau jika tidak Sobat bisa memengang flash tersebut seperti cara yang sudah disampaikan diatas.

Bounce Flash menyerap cahaya yang berasal dari flash. Sobat memerlukan flash yang lebih kuat ketika berada di ruangan yang memiliki atap tinggi dan jauh dari flash. Berhati-hatilah agar sobat tidak berada terlalu dekat ketika memotret subyek dengan bounce flash ke langit-langit ruangan, atau SObat akan mendapati bayangan gelap di bawah mata subyek. Perhatikan juga warna dinding atau langit-langit, jika sobat memantulkan pada permukaan yang bewarna maka warna tersebut akan muncul juga di subyek kalian. Mungkin akan terlihat bagus pada dinding yang bewarna hangat, tetapi pasti akan terlihat mengerikan jika dinding tersebut bewarna hijau.
sumber : infotografi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar